Wednesday 8 April 2015

BATU GAMPING sebagai penolak ARATAN

Batu kapur (bahasa Inggris: limestone) (CaCO3) adalah sebuah batuan sedimen terdiri dari mineral calcite (kalsium carbonate). Sumber utama dari calcite ini adalah organisme laut. Organisme ini mengeluarkan shell yang keluar ke air dan terdeposit di lantai samudra sebagai pelagic ooze (lihat lysocline untuk informasi tentang dissolusi calcite).
Calcite sekunder juga dapat terdeposi oleh air meteorik tersupersaturasi (air tanah yang presipitasi material di gua). Ini menciptakan speleothem seperti stalagmit dan stalaktit. Bentuk yang lebih jauh terbentuk dari Oolite (batu kapur Oolitic) dan dapat dikenali dengan penampilannya yang granular. Batu kapur membentuk 10% dari seluruh volume batuan sedimen.

Batu gamping        pada umumnya adalah bukan        terbentuk dari batuan sediment seperti yang kita kira, tidak juga     terbentuk dari       clay dan sand, terbentuk dari batu-batuan bahkan juga       terbentuk dari kerangka calcite yang berasal dari        organisme microscopic di laut dangkal.       Pulau Bahama adalah sebagai contoh dari daerah dimana proses ini masih terus berlangsung hingga sekarang.
Sebagian perlapisan        batu gamping hampir       murni terdiri dari kalsit, dan pada perlapisan yang lain terdapat sejumlah kandungan       silt atau clay yang membantu ketahanan dari batu gamping tersebut terhadap cuaca. Lapisan gelap pada bagian atas mengandung         sejumlah besar fraksi dari silika yang terbentuk dari kerangka mikrofosil,      dimana lapisan pada bagian ini lebih tahan terhadap cuaca.
Batu gamping dapat terlarutkan oleh air hujan lebih mudah dibandingkan dengan batuan yang lainnya. Air hujan mengandung sejumlah kecil dari karbon dioksida selama perjalanannya di udara, dan hal tersebut mengubah air hujan tersebut menjadi nersifat asam. Kalsit adalah sangat reaktif terhadap asam. Hal tersebut menjelaskan mengapa goa-goa bawah tanah cenderung untuk terbentuk pada daerah yang banyak mengandung batu gamping, dan juga menjelaskan mengapa bangunan bangunan yang terbuat dari bahan batugamping rentan terhadap air hujan yang mengandung asam. Pada daerah daerah tropis , batu gamping terbentuk menjadi batuan yang kuat membentuk sejumlah pegunungan-pegunungan batu gamping yang indah.
Dibawah pengaruh pressure yang    tinggi, batu gamping termatomorfosakan        menjadi batuan metamorf marble. Pada kondisi tertentu, kalsit yang terdapat di        dalam batugamping teralterasi menjadi dolomite, berubah menjadi       batuan dolomite.
Batu Kapur dan      dolomit merupakan batuan      karbonat utama yang banyak digunakan diindustri Aragonit yang berkomposisi       kimia sama dengan Kalsit (CaCO3) tetapi berbeda       dengan struktur kristalnya, merupakan mineral       metas table        karena pada kurun       waktu tertentu dapat berubah menjadi Kalsit. Karena sifat     fisika mineral-mineral karbonat       hampir sama satu sama lain, maka tidak mudah untuk mengidentifikasinya.
    Batugamping        merupakan salah satu golongan     batuan sedimen yang paling banyak jumlahnya.      Batugamping itu sendiri terdiri dari      batugamping non-klastik dan batugamping klastik.

    Batugamping non-klastik, merupakan koloni dari binatang laut antara lain dari Coelentrata, Moluska, Protozoa dan Foraminifera atau batugamping ini sering jyga disebut batugamping Koral karena penyusun utamanya adalah Koral.

Batugamping Klastik, merupakan hasil rombakan jenis batugamping non-klastik melalui proses erosi oleh air, transportasi, sortasi, dan terakhir sedimentasi.selama proses tersebut banyak mineral-mineral lain yang terikut yang merupakan pengotor, sehingga sering kita jumpai adanya variasi warna dari batugamping itu sendiri. Seperti warna putih susu, abu-abu muda, abu-abu tua, coklat, merah bahkan hitam.
Secara kimia       batugamping terdiri atas Kalsium karbonat (CaCO3). Dialam tidak jarang pula dijumpai batugamping magnesium. Kadar magnesium  yang tinggi mengubah batugamping dolomitan dengan komposisi kimia CaCO3MgCO3

CARA PENGGUNAAN BATU GAMPING SBG PENOLAK ARATAN :
1. Larutkan batu gamping ke dalam air
2. Diamkan selama 2 Hari
3. Aduk larutan air gamping td
4. Sebarkan secara merata ke dalam kandang maupun dibawah kandang
5. Taburkan pula di sekitar kandang
6. Lakukan setiap satu minggu sekali

Good Luck,

No comments:

Post a Comment