Monday 15 August 2011

PAKAN AYAM PETARUNG

Pakan/Makanan merupakan suatu hal yang sangat penting dan berpengaruh terhadap pertumbuhan dan kondisi ayam bangkok. Pakan yang diberikan harus mengandung zat-zat yang dibutuhkan oleh ayam.  Zat-zat yang dibutuhkan tersebut sebagi berikut :
  • Protein. Berfungsi sebagai zat pembangun tubuh. Protein berguna untuk meningkatkan jumlah otot serta daging, sehingga sangat dibutuhkan oleh anak ayam yang sedang tumbuh sampai berumur 6 bulan dan yang sedang dipersiapkan untuk diadu. Untuk menambahkan protein, para pemilik ayam sabung sering menambahkan cincangan daging kambing dalam pakan untuk ayamnya.
  • Lemak. Zat ini juga dibutuhkan ayam yang sedang tumbuh. Bagi ayam yang akan disabung, lemak tidak terlalu perlu. Ayam sabung justru harus langsing, singset, dan padat tubuhnya. Jika terlalu banyak lemak, ayam akan keberatan badan sehingga mudah lelah atau tidak mapu untuk memukul.
  • Karbohidrat. Zat ini sangat dibutuhkan oleh ayam sabung untuk menjaga stamina. Stamina ayam memang harus diperhatikan karena harus bertarung 5-6 ronde, setiap ronde lamanya 15 menit.
  • Vitamin dan mineral.  Dua zat ini bermanfaat untuk meningkatkan daya tahan tubuh serta kelincahan ayam sewaktu bertarung, meskipun jumlah yang dibutuhkan tidak terlalu banyak, hanya 1-2% dari total ransum. Vitamin dan mineral juga berguna sebagai katalisator dalam proses metabolisme. Pemberian vitamin B kompleks sangat dibutuhkan untuk meningkatkan aktivitas ayam sabung. Kedua unsur tersebut sangat dibutuhkan untuk metabolisme dan pertumbuhan fisik ayam, seperti pertumbuhan tulang, mencegah kelumpuhan, dan menghindarkan kecacatan pada kaki.
  • Air. Selain pakan, ayam juga membutuhkan air. Air ini antara lain digunakan untuk proses metabolisme. Air juga diperlukan sebagai pelarut. Hampir 60% tubuh ayam terdiri atas air yang juga berguna dalam proses pencernaan, mengatur suhu badan, dan menyeimbangkan atau mengatur berbagai zat di dalam tubuh ayam.
  • Hijauan. Hijauan merupakan pakan tambahan bagi ayam bangkok. Biasanya hijauan diberikan sejak anak ayam berumur dua bulan. Pakan hijauan berupa kecambah kacang hijau (taoge), kangkung, daun pisang, dan hijauan lainnya yang mengandung air dan tidak memberikan efek racun bagi ayam.
  • Grit. Grit adalah bahan yang digunakan untuk membantu pencernaan ayam di tembolok, yaitu berupa kulit kerang atau cangkang bekicot. Grit bisa diberikan kepada ayam muda di dalam kandang umbaran. Grit tidak boleh diberikan kepada anak ayam di bawah umur tiga bulan karena akan mengganggu atau melukai pencernaannya.

KAKI AYAM YG BAGUS

Ayam tarung sebagai petarung sangat mengandalkan kakinya untuk menjatuhkan lawan, kekutan kaki sebagai prioritas utama untuk mencari ayam tarung yang bagus. Bentuk kakipun beraneka ragam ada yang bulat adapula berbentuk persegi (blimbing : Jawa red) dan ukurannya tentu juga tidak sama ada yang kecil dan besar. Untuk menentukan pilihan bentuk kaki yang bagaimana memang perlu pengalaman yang cukup untuk mengamati. Salah satu peternak besar di Bangkok Weeradaj Payoosiripong yang telah puluhan tahun mengembangkan ayam tarung menilai kaki yang kecil lebih cepat dan pukulanya sakit.

Memang dalam perkembangan bentuk kakipun mengalami beberapa trend atau perubahan seperti di Thailand, dulu menyukai ayam yang memiliki kaki blimbing dikenal memiliki pukulan yang berat, hal ini juga terjadi di Indonesia. Tapi Siripong terus mengamati setelah membandingkan dengan kaki ayam berbentuk bulat ternyata yang ukuranya (diameter) lebih kecil pukulanya lebih sakit. Mengingat pukulan yang berat belum tentu sakit, meskipun menerima pukulan bertubi-tubi terhnyata tidak mudah untuk menjatuhkan lawan, berbeda dengan kaki kecil ternyata pukulanya sangat dirasakan sehingga lebih cepat membuat lawan tak berdaya dan menyerah.

Siripong yang ditemui Sutejo dan Teraporn dari Media Ayam di peternakanya yang berada di kawasan Phutthamonthon Sai Pirade Bangkok menunjukkan kaki kecil yang dimaksud yaitu kaki ayam yang memiliki diameter lebih kecil dibanding dengan ayam lain yang postur tubuhnya sama, dan bentuknya bulat seperti rotan.  “Kalau sering mengamati akan lebih mudah apakah ini kaki kecil atau tergolong besar dan tak perlu membandingkan dengan ayam lain,” ujar Siripong saat ditanya tentung perbadingan besar kecilnya kaki.

Selain melihat dari diameter kaki, juga harus melihat bentuk jari-jari yang dimiliki. “Jari-jari harus kecil, semakin keujung semakin kecil,” papar Siripong sambil menunjukkan jari ayam yang dimaksud. “Apa istilahnya jari yang bentuknya demikian di Indonesia,” tanya Siripong pada Media Ayam. “Istilah bahasa Jawa ‘Merit’,” jawab Media Ayam singkat.

Bahkan menurut Siripong, memprediksi keistimewaan ayam tarung berdasarkan kaki 90 % akurat, sementara berdasarkan anatomi atau katurangga lainya akurasinya hanya 50 %. Tentu saja Siripong menyarankan, paling utama memilih ayam tarung harus melihat kakinya, meskipun tidak boleh meninggalkan tanda atau ciri-ciri anatomi lainnya sebagai penunjang.

Lebih penting lagi harus ditunjang perawatan dan latihan serta makanan yang sesuai dengan kebutuhan ayam tarung termasuk vitamin dan obat-obatan yang diperlukan, yang bisa membuat kondisi ayam tarung semakin prima, sehingga keistimewaan yang dimiliki dapat digunakan secara maksimal tepat pada sasaran yang mematikan.

Mengingat bagaimanapun keistimewaan pukulan kaki yang dimiliki, jika tidak ditunjang dengan tenaga atau kekuatan yang maksimal pula tidak akan berarti apa-apa, sementara untuk menghasilkan tenaga yang maksimal dapat dibantu melalui latihan dan ditunjang pakan serta obat-obatan yang tepat, selain itu peran anatomi lain untuk menghasilkan pukulan juga sangat diperlukan misalnya kondisi bulu sayap dan ekor, jika bulu sayap dan ekor sempurna akan membantu kekuatan saat melancarkan pukulan.

Begitu pula dengan ketrampilan paruh, semakin cekatan dalam mematuk akan semakin sering melepaskan pukulan ke lawan dan mantapnya patukan akan membuat ayam yang dipukul semakin terasa selain sasaranya tepat juga menahan kepala saat melancarkan pukulan membuat pukulan semakin terasa sakitnya.

STAMINA DAN OTOT AYAM PETARUNG

Apa yang penting yang menjadi patokan para bebotoh dalam mengukur kemampuan ayam dalam bertarung. Setiap bebotoh mempunyai standar yang beragam dan berbeda-beda. Wiring kuning, warna merah dan hitam,kaki yang tumpuk bila diangkat, pegangan yang pas dan cekelannya empuk seperti memegang bebek dan sebagainya. Semua ini berdasarkan dari hasil pengalaman para bebotoh yang telah melahirkan berbagai Jagoan yang selama ini diyakini mempunyai kekuatan dan pukul. Namun walaupun demikian, pukul sendiri memang belum memberikan suatu patokan yang pasti, dimana hal yang juga dapat dijadikan sebagai acuan adalah seberapa keras dan akurat pukulnya dan seberapa tahan napasnya.

Akurasi pukulan pada ayam petarung dipengaruhi dua faktor penting yaitu pertama perbandingan ideal tulang kaki dan faktor kedua adalah Otot yang berperan penting dalam menentukan arah, kecepatan dan kekuatan pukulan.

Otot bekerja dengan cara menarik bukan mendorong. Kerja otot membutuhkan suatu senyawa yang disebut dengan ATP (adenosin triphospate) dan Creatin phospate yang juga bersal dari ATP. Beberapa sumber yang berpengaruh langsung adalah karbohidrat, lemak dan protein yang dioksidasi melalui siklus Kreb dan secara langsugn dapat membebaskan ATP yang nantinya digunakan sebagai bahan bakar otot. Selain itu otot juga membutuhkan CALSIUM (Ca) dalam bekerja atau berkontraksi dan relaksasi. Inilah sebabnya mengapa ayam petarung yang pakan utamanya Jagung mempunyai otot lebih bagus dan kekuatan pukul yang baik dibandingkan pakan utama yang lain.

Bentuk otot yang baik pada ayam petarung adalah otot yang berserabut halus tanpa perlemakan serta tanpa pembesaran sel otot sendiri. Hal ini untuk mendapatkan akurasi pukulan yang baik, sehingga otot harus kuat, liat dan lentur. Pada manusia dapat dianalogikan kira-kira sama dengan otot yang dimiliki atlit tinju kelas ringan, karate, lari cepat atau bulu tangkis yang mengutamakan kecepatan, kelenturan dan akurasi pukulan. Banyak bebotoh yang senang dgn tipe pukulan berat, padahal akan lebih baik bila ayam petarung memiliki tipe pukulan yang mempunyai akurasi dan frekuensi yang tinggi, istilah lainnya adalah memukul dengan tepat, manggon dan cepat. Dan selain itu, ayam petarung yang memiliki otot yang halus akan mempunyai kelebihan dan kemungkinan yang lebih tinggi untuk mampu memukul di ruang sudut yang sempit dibandingkan dengan ayam berserabut otot yang kuat/berotot yang cenderung dan hanya dapat memukul baik jika mendapat ruang pukul yang cukup.

Untuk kesehariannya, latihan yang diperlukan utk membentuk serabut otot yang halus adalah latihan kecepatan yang dilakukan tanpa beban. Kadang kala ada bebotoh yang melatih ayamnya dgn memberi pemberat pada kaki ayam atau menekan ayam sehingga ayam jalan setengah merangkak. Dengan metode latihan ini akan menghasilkan otot besar dan kuat tetapi lamban dan kaku. Latihan lari dengan cara mengitari babon/untulan akan jauh lebih baik daripada latihan yang mengutamakan kekuatan.

Selanjutnya walaupun ayam petarung telah memiliki Otot yang baik faktor lain yang mendukung dan sangat penting adalah Stamina. Stamina ayam petarung tergantung 3 hal penting yaitu Kadar HB, Kemampuan Kerja Jantung, dan Paru-Paru. Untuk membuat HB yang tinggi, ayam petarung harus mendapatkan nutrisi yang cukup. Nutrisi yang paling penting adalah protein, dan selain itu vitamin dan mineral akan sangat berperan dalam membentuk darah baru. Umumnya ayam petarung di Indonesia hanya mendapatkan diet pakan utama berupa Gabah, beras merah atau jagung. Diet ini hanya mengandung protein berkisar sebesar 6%-8% . Dalam kondisi diet/pakan yang ditakar, ayam petarung akan kesulitan menjaga stamina karena angka kebutuhan protein yang optimal bagi ayam petarung adalah berkisar antara 12%-14%. Untuk hal ini, maka sangat dianjurkan sekali bagi bebotoh untuk memberikan makanan tambahan untuk mencukupi kebutuhan protein ayamnya.

Cara lain yang digunakan oleh bebotoh untuk meningkatkan HB ataupun Stamina adalah memberikan suntikan Neurobion, akan tetapi pemberian suntikan neurobion tidak dapat langsung menghasilkan butir darah baru dengan segera, karena ayam petarung masih membutuhkan protein dan mineral lain seperti besi (Fe) dan tembaga (Cu). Pemberian pakan ayam petelur secara rutin yang memiliki kadar protein 18,0 dan kalori 1350 - 1400 akan memberikan hasil yang lebih baik, dan hal ini lebih baik dibandingkan dengan pemberian telur dan madu yang mengandung karbohidrat dan lemak tinggi (kalori tinggi), dan seringnya pemberian telur dan madu hanya akan membuat ayam petarung cenderung menjadi lebih gemuk yang akhirnya dapat mengganggu aktivitas dan gerak ayam petarung saat bertarung.

Faktor lain di dalam meningkatkan dan menguatkan Stamina ayam petarung adalah menjaga kerja jantung dan paru-paru secara maksimal, maka satu-satunya cara adalah memberikan latihan yang rutin dan cukup bagi ayam petarung, dan tanpa adanya disiplin pada latihan, maka stamina ayam akan turun saat melakukan pertarungan.

KARAKTER TERBAIK TULANG AYAM PETARUNG

Beberapa patokan yang sering digunakan untuk menandai kerapatan tulang adalah pada bagian :
1. Tulang Sambungan kepala dan leher lebih baik tidak menonjol.
2. Ruas tulang leher makin rapat semakin baik.
3. Celah sambungan leher dan bahu makin rapat semakin baik.
4. Tulang sayap dalam makin tebal semakin baik.
5. Tulang pinggul makin bulat (tidak bidang) semakin baik.
6. Tulang Wajah tidak kasar semakin baik.
7. Tulang dada makin lebar semakin baik (bukan meruncing).
8. Jarak tulang dada belakang dengan supit makin dekat semakin baik.
9. Tulang Supit makin rapat semakin baik (boleh longgar asal tebal dan kaku).
 

PERAWATAN KULIT DAN BULU AYAM

Merawat kulit dan bulu ayam petarung merupakan hal yg sangat diperhatikan oleh penggemar ayam petarung dan ayam aduan di negeri asalnya, Thailand.  Salah satu cara yang digunakan adalah penggunaan KEMIN yg membuat warna bulu menjadi kuning, dimana penggunaan KEMIN ini menjadi salah satu ciri khas ayam petarung IMPORT asli dari Thailand. Bebotoh di Indonesia beranggapan penggunaan kemin hanya mempertebal kulit, padahal kemin juga bertujuan untuk mempermudah sirkulasi udara pada bulu ayam.

Kulit ayam yg tidak mempunyai kelenjar keringat dipisahkan menjadi 2 bagian penting yaitu Epidermis dan Dermis. Epidermis merupakan bagian luar dari kulit yg terdiri dari Stratum Germinativum dan berikutnya Stratum Corneum. Stratum corneum merupakan bagian kulit paling luar yang terdiri dari sel yg pipih, mengeras dan disertai beberapa sel yg mati.

Bulu ayam menutup seluruh tubuh sebetulnya berfungsi untuk menjaga suhu badan dari udara dingin, terutama bulu halus yg menyelimuti seluruh tubuh, sedangkan bulu sayap dan bulu ekor sebagai alat terbang dan kemudi. Pada ayam petarung, bulu halus diubah fungsinya sebagai alat pendingin, bukan sebagai penjaga suhu tubuh agar keseimbangan suhu tubuh ayam petarung dapat terjaga dan tidak terbuang keluar.

Sebagai yang telah diinformasikan di atas, tujuan pemberian kemin adalah utk mempertebal kulit, pemberian kemin dapat dilakukan dengan mencampurkannya dengan kapur sirih sehingga dapat memberikan hasil yang lebih maksimal. Selain itu pemberian kombinasi ramuan ini juga ditujukan untuk melarutkan lemak yg ada pada bulu halus yg menutupi tubuh ayam, sehingga air akan mudah menyerap ketika bulu dibasahi dan juga mudah menguap ketika suhu tubuh meningkat seiring dgn meningkatnya aktivitas tubuh ketika ayam petarung diadu.

Ayam akan melakukan pernapasan sangat cepat ketika merasa kepanasan, hal ini adalah satu-satunya cara bagi ayam untuk membuang panas tubuh, karena ayam tidak mempunyai kelenjar keringat. Pembuangan lemak pada bulu halus tubuh ayam akan mempermudah sirkulasi udara yg mengandung uap panas dari badan ayam ke udara. Dengan tanpa hambatan lemak yg melindungi bulu halus ayam, maka akan sangat membantu bagi ayam petarung untuk menurunkan kembali suhu tubuhnya dan akan membuat ayam tdk terlalu terengah-engah ketika bertarung.

Karena KEMIN agak susah didapatkan dan harganya cukup mahal, maka alternatif lain yang dapat kita gunakan adalah penggunaan REBUSAN SEREI dan JAHE, yg mempunyai fungsi sama dgn Kemin. Rebusan serei dan jahe dapat memperbaiki aliran darah ayam, mengurangi bengkak dan pegal setelah ayam diabar/diadu dan mengusir nyamuk sehingga ayam tidur lebih nyenyak sehingga ayam petarung yang kita miliki dapat terjaga kesehatan kulit dan bulunya dan dapat memberikan hasil yang maksimal saat mempertunjukkan gaya dan kekuatannya dalam bertarung.

PERAWATAN USIA 1- 4 Bulan


Sejak anakan menetas sampai umur 4 bulan merupakan masa pembentukan phisik ayam bangkok, di umur-umur inilah kita seharusnya dapat memberikan konsumsi pangan dan kebebasan gerakan yang maksimal. Bila tidak, maka upaya membesarkan ayam akan menjadi sia-sia.
Anakan yang memiliki konsumsi pangan dan gerakan yang minim di umur sampai dengan 4 bulan akan memiliki postur dan kekuatan phisik yang tidak maksimal sehingga tidaklah layak untuk diturunkan di gelanggang.
Anakan ayam sampai dengan umur 4 bulan harus menerima konsumsi pangan yang seimbang baik untuk protein, karbohidrat, mineral, vitamin, dan air. Dalam kebiasaan sehari-hari kami di dalam memelihara ayam bangkok, anakan umur 1-4 bulan akan diberikan pangan yang berupa pakan buatan pabrik yang dicampur dengan susu tepung untuk anak bayi. Komposisi campuran yang kami gunakan adalah 1:5 (Contoh: 1 kg susu dicampur dengan 5kg pakan).
Kadang memang terasa lucu maupun aneh, mengapa kita mencampurkan susu tepung anak ke dalam pakan akan ayam, akan tetapi bila dilihat dari hasilnya akan sungguh berbeda bila kita tidak melakukannya. Anakan akan memiliki pertumbuhan yang sangat bagus baik untuk tulangan, otot, bulu maupun bagian tubuh lainnya. Susu yang digunakan tidak perlu susu yang mahal, karena susu murahpun sudah cukup kandungan protein, karbohidrat, mineral dan vitaminnya. Dan komposisi ini sangatlah baik dan diperlukan untuk pertumbuhan anakan ayam. Dan bila kita telah mencampurkan susu tepung ke pakan anakan ayam, maka kebutuhan pakan lainnya seperti mineral maupun vitamin sudah tidak perlu terlalu dibutuhkan karena telah tersedia pada kandungan susu.
Dari hasil yang akan diperoleh, apalagi kita membandingkan anakan yang diberikan campuran susu dan yang tidak, maka akan terlihat perbedaan pertumbuhan anakan yang jauh berbeda. Anakan ayam yang diberi pakan dengan campuran susu akan terlihat lebih energik dan memiliki postur tubuh yang lebih kuat dibanding yang tidak. Jadi bagi kami, kebiasaan mencampur susu dengan pakan anakan ayam menjadi hal yang harus dilakukan. Karena sangatlah disayangkan bila kerja keras kita untuk membesarkan anakan menjadi sia-sia belaka sewaktu ayam menginjak umur perawatan untuk tarung akibat rendahnya kandungan gizi sewaktu ayam masih kecil. Akhir kata, apapun kesimpulannya, ayam bangkok memang dilahirkan untuk dinikmati gaya tarung ataupun postur tubuhnya yang indah jadi apapun alasannya, konsumsi pangan yang tepat sewaktu membesarkannya adalah hal yang sangat mutlak.

CIRI PENTING AYAM PETARUNG






Beberapa Ciri-Ciri Penting Ayam Petarung yaitu:

Batok kepala dan tulang alisnya tebal.
Bulu mengkilap dan kaku, terutama pada bulu sayap dan ekor.
Kaki bersisik kasar, dengan bentuk dari persegi empat sampai bulat.
Kepalanya berbentuk buah pinang.
Ketika berdiri, sikap badannya tegak.
Mata masuk ke dalam, sipit, dan jernih.
Kulit muka kasar, tebal dan berwarna merah.
Paruh besar, kuat melengkung, beralur mulai dari lubang hidung ke arah muka.
Lubang hidung agak ke depan.
Jari kaki panjang, kecil, kuat dan susunan jarinya mekar.
Pandai memukul bagian vital lawan.
Pukulan keras dan akurat.
Semangat tarung tinggi.
Tulang-tulangnya kasar dan rapat. Ciri-ciri khas yang dimiliki oleh ayam Bangkok inilah yang membuatnya sangat terkenal kehebatannya di arena tarung di seluruh dunia.

KARAKTER AYAM PETARUNG

Bagi para pemain senior dan berpengalaman, penampilan fisik seekor ayam petarung dipercaya bisa menggambarkan ciri-ciri karakternya. Meskipun ini tidak menjamin 100%, tapi akan sangat berguna sebagai bahan referensi bila kita mencari 'gandengan' di arena.
Tulisan ini berdasar pengalaman dan informasi botoh-botoh senior dilapangan.
"Mohon maaf bila ada kesalahan".

Jengger

  • Jengger yang besar menandakan tipe teknik ayam yang lebih "kalem".
  • Jengger kecil menunjukan teknik yang lebih gesit.

Kulit muka

  • Kulit muka tebal berkerut-kerut menandakan tekniknya yang kalem dan lebih tahan menerima pukulan.
  • Kulit muka yang tipis menandakan ayam gesit namun lebih rentan menerima pukulan.

Bentuk kepala

  • Bentuk kepala yang besar menandakan "ayam bodoh". 
  • Bentuk kepala yang lebih kecil seperti pinang biasanya ayam lebih cerdik.

Leher

  • Tulang leher yang besar mencirikan ayam bukan tipe peluk. Cenderung menoton dalam teknik tarungnya.
  • Leher yang lebih kecil menandakan pergerakan leher dan kepala lebih luwes dan kemungkinan memiliki kuncian yang baik.

Badan

  • Bentuk badan yang tegap lebih dari 45 derajat menandakan tipe teknik bermain di atas.
  • Badan yang sedikit membungkuk kurang atau sama dengan 45 derajat menandakan ayam lebih banyak bermain di bawah.

Tulang dada

  • Tulang dada panjang menandakan ayam memiliki daya tahan pukul yang baik, pukulan keras, tapi kurang lihai memukul rapat.
  • Tulang dada pendek memiliki pukulan yang lengkap dan akurat tapi kurang kuat menahan pukulan lawan.

Ekor

  • Ekor yang panjang mencirikan teknik yang kalem.
  • Ekor yang pendek menandakan teknik dan pukulan yang lebih cepat dan gesit.

Paha

  • Jarak kedua paha yang lebar (sama dengan atau lebih besar dari telapak tangan yang dimasukan diantaranya) menandakan pukulan yang keras. Terlalu lebar jalu kurang galak.
  • Jarak kedua paha yang lebih rapat menandakan pukulan yang cepat (gancang). Terlalu sempit pukulan tidak sakit.
  • Paha yang berbentuk seperti paha belalang memiliki kekuatan dan konsistensi pukulan yang baik.
  • Paha yang seperti "paha ayam goreng" pukulan akan "tirus" (semakin lama semakin berkurang bobotnya).

Contoh kasus :

  1. Ayam musuh berjengger kecil, kulit muka tipis, leher rotan (kecil), badan 45 derajat, ekor agak pendek. Kemungkinan besar tekniknya gesit cenderung dibawah, pukulan cepat, memiliki kemampuan mengunci, tapi agak kurang tahan dipukul.
  2. Ayam dengan jengger besar, kepala pinang, leher rotan, kulit muka tebal, badan tegap dengan buntut panjang. Kemungkinan besar teknik kontrol yang sulit diturunkan, memiliki kemampuan ngunci, dan pukulan yang keras akurat.
  3. Ayam dengan kepala besar, muka tebal, jengger besar, leher besar, badan tidak tegap, ekor agak pendek. Kemungkinan main di bawah dengan lambat (ngoyor), tapi punya daya tahan pukul yang bagus.

Silakan dianalisa dari berbagai kombinasi diatas. Untuk kualitas pukulan, saran saya, semua ayam harus dianggap memiliki pukul yang bagus saja. Jadi kita jangan terlalu meremehkan pukulan lawan.

Aplikasi di lapangan :
  • Bila ayam kita bertipe kontrol cenderung main diatas, maka "gandengan" bisa dicarikan ayam tipe kasus no. 3 atau 1.
  • Bila bertemu ayam dengan tipe kasus no. 2, maka ayam kita kemungkinan besar akan saling jual beli pukulan. Resiko cacat dan memperkecil peluang menang.

PENCEGAHAN PENYAKIT PADA AYAM

Dalam memelihara ayam bangkok maupun ayam lain pada umumnya, dapat terjadi banyak sekali variasi penyakit yang sudah sangat dipahami atau familiar bagi peternak, baik peternak ukuran kecil, menengah maupun skala besar.
Berbicara keberhasilan mengenai peternakan (tanpa tergantung skala bisnisnya) oleh seorang peternak ditentukan dari pengetahuan dan pemahaman dengan pengenalan sumber hambatan dan ancaman dari penyakit yang mungkin dapat menjadikan ledakan penyakit menular dan berakibat sangat merugikan. Oleh sebab itu, pengamanan dan menjauhkan ternak ayam dari sumber wabah dan hambatan potensial tersebut menjadi prioritas dan perhatian khusus.

Dimulai dengan pemilihan indukan yang unggul, pengelolaan yang baik, sanitasi, peningkatan daya tahan ayam dengan vaksinasi dan usaha menjauhkan ternak ayam dari sumber penyakit adalah kunci sukses dalam beternak ayam.

Pada prinsipnya,penyakit ayam dapat disebabkan oleh 3 macam hal utama yaitu :
  1. Penyakit yang menular dan disebabkan oleh bakteriprotozoa, virus, parasit dan jamur.
  2. Penyakit yang disebabkan oleh faktor atau sebab lainnya.
  3. Penyakit yang disebabkan oleh defisiensi atau kekurangan zat-zat makanan yang diperlukan dalam perkembangan dan ketahanan tubuh ayam yang lebih disebabkan karena ketergantungan ayam pada kualitas makanan yang diberikan oleh peternak

CIRI AYAM SIAP TARUNG

Ciri-cirinya:

  • Pegangan ayam bobotnya sudah turun kebawah.( arah ke kaki)
  • Otot sudah sempurna bila di pegangan di bagian leher ayam akan menkeret ( ototnya melawan)
  • Otot paha atas kelihatan nonjol keluar dan padat.
  • Wajah ayam memerah cerah.
  • Brutu merah dan berminyak.
  • Cela jari juga ada merah, sekitar dengkul juga ada merah .
  • Dan sisik dibawah dengkul umumnya yang bagian luar dari atas urutan 3 s/d 6 ada perbedaan lebih kering ( seperti ada kapur).
  • Kewaspadaan ayam meningkat, dilihat dari gerak kepalanya.

PERAWATAN SETELAH PERTARUNGAN

Perawatan ayam setelah ditarungkan merupakan faktor penting yang menentukan karir ayam anda dalam bertarung menghadapi lawan berikutnya. Hal ini terkadang disepelekan oleh penggemar ayam aduan.

Ayam akan mengalami kelelahan yang luar biasa setelah bertarung dalam waktu yang cukup lama, atau bertarung dengan musuh yang sama kuatnya, istilahnya COR-CORAN. Panjang ronde yang lazim di Indonesia biasanya 15 menit, ayam akan mengalami kelelahan yang sangat, bila bertarung lebih dari 4 ronde. Akibatnya bila perawatan pasca tarung diabaikan, bisa berakibat buruk terhadap si ayam. Umumnya kelumpuhan dan badan menjadi kurus, sering kita istilahkan SOAK. Bila si ayam menjadi soak, mentalnyapun bisa rusak sehingga menjadi ayam keok/pedot!

Ada berapa tahap dalam perawatan pasca pertarungan:
1.PERAWATAN LANGSUNG SETELAH TARUNG
teteskan langsung cairan antibiotika pada luka. Pemberian obat luka seperti larutan yodium, yang membakar kulit akan meninggalkan keropeng yang membutuhkan waktu untuk rontok atau mengelupas. Suntikkan antibiotik tadi pada badan ayam dan teteskan juga pada luka di badan si ayam akibat jalu lawannya. Hentikan segera pendarahan, biasanya bebotoh menggunakan bubuk kopi, kalau terjadi pendarahan hebat, usahakan dijahit. Teteskan juga cairan antibiotik pada luka yang dijahit.
Bila paruh terlepas, usahakan pasang kembali dengan cara mengikat paruh dengan benang ke jengger, bila paruh lepas tanpa pelindung, akan mengakibatkan cacat setelah sembuh, sehingga ayam akan kesulitan mematuk.
Berikan gula merah setelah bertarung untuk digunakan sebagai sumber karbohidrat yang mudah diserap si ayam. Setelah dibawa pulang, tempatkan agak menyendiri, jangan terlalu dekat dengan ayam jago lain. Setelah mau makan, anda bisa kumpulkan dengan ayam betina, untuk memperbaiki sifat pemimpin ayam (LEADER OF THE PECK). Ayam umumnya adalah unggas yang hidup berkelompok dan yang terkuat jadi pemimpin, yang menguasai seluruh babon. Untuk menjaga naluri si ayam, sesekali dikawinkan. Pada umumnya ayam yang mengalami kekurangan gizi, kondisi lemah mempunyai nafsu kawin yg rendah.
2.SEHARI SETELAH PERTARUNGAN
Umumnya ayam tidak mau makan setelah mengalami kelelahan yang sangat, berikan larutan gula, sedikit susu cair dan vitamin mineral dengan cara pemberian langsung ke dalam tembolok dengan menggunakan alat spet yang ujungnya diberi selang kecil. Bila ayam tidak mau makan, jangan dipaksa dengan meloloh pada hari 1 s/d hari ke-3. Pada tahap ini usahakan pemberian karbohidrat dan protein yang mudah diserap ayam, karena proses pencernaan belum berfungsi sempurna.
Hari ke-4 boleh diberikan sedikit voer yang dicampur susu cair. Bila nafsu makan ayam belum ada, jangan memaksa diloloh, karena pencernaan masih terganggu. Bila terlanjur diloloh dan tembolok tidak turun, maka dapat diberikan enzim pembantu pencernaan, seperti ENZYMFORT atau PANKREOFLAT, sehari 2 sampai 3 kali. Sekali-kali jangan diberikan makanan keras, berikan gula merah dan susu serta vitamin mineral. Sediakan selalu air minum dalam kurungan.
3.LATIHAN SETELAH SEMBUH
Minimal 2 minggu setelah bertarung, anda boleh melatih lagi ayam jika menang dalam waktu singkat. Lakukan sparring ringan dengan waktu 10 menitan saja. Usahakan ayam beristirahat cukup, jangan terburu nafsu untuk menarungkan si ayam. Bila kondisi belum pulih sempurna, akan mempengaruhi mental si ayam. Ayam bisa lari sendiri ketika bertarung walaupun si lawan sudah tidak bisa menyerang/tak ada perlawanan. Hal ini terjadi bukan karena mental ayam yang jelek tetapi faktor stamina ayam yang masih down.

TEHNIK PUKULAN AYAM PETARUNG

*Teknik Pukulan Satu.
Ayam petarung yang memiliki jurus ini fisiknya terkenal kuat, dadanya tegap, serta pundak dan lehernya tidak beruas. Di arena adu ayam, ayam ini sering disebut berian atau di Thailand disebutmai li. Para petaruh jarang yang menjagokan ayam jenis ini, karena pukulan yang dikeluarkan hanya satu persatu. Namun, ketika pukulan tersebut tepat mengenai lawannya, dapat dipastikan lawan tersebut akan kaget dan terpojok. Teknik pukulan yang biasa dipakai adalah pukul depan dan pukul serong. 

*Teknik Pukulan Seri.
Gaya bertarung pukulan seri ditandai oleh banyaknya pukulan yang terlontar dengan cepat tetapi terkarang kurang akurat. Jika ayam tersebut berasal dari induk yang pernah menjadi jagoan kalangan, pukulannya sangat akurat sehingga tidak akan lama menghabisi lawan-lawannya. Ayam petarung dengan gaya bertarung seperti ini biasanya memiliki gerakan yang sangat lincah, dan lebih suka memukul lawannya dari arah depan. Di Thailand ayam ini terkenal dengan nama mai dien. 

*Teknik Kunci Pukul.
Gaya bertarung seperti ini sangat ditakuti dan sangat sulit dipukul oleh lawan karena mampu mengunci gerakan kepala dan leher lawan. Caranya adalah menindih kepala dan leher lawan sehingga lawan mengalami kesulitan mencari kepala musuh. Di kalangan, ayam tipe ini disebutngalungin. Pukulan serong adalah senjata terbaiknya untuk memukul balik lawan. Jika terkena pukulan ini, bagian atas leher dan kepala lawan bisa robek atau bengkak. Di Thailand,ayam aduan tipe ini disebut mai rau. 

*Teknik Pukulan Belakang.
Gaya bertarung ayam ini termasuk unik, karena suka menyerang dan memukul lawannya dari arah belakang atau terkenal dengan istilah ngonde. Selain terkenal sangat ampuh dan mematikan, pukulan dari belakang juga sulit diantisipasi lawan. Ketika bertarung, ayam akan masuk dan mematuk kepala lawan, lalu dengan gerakan yang cepat memutar badan dan mematuk kepala lawan dari belakang. Di Thailand, ayam aduan dengan gaya bertarung seperti ini disebut may deo. 

*Teknik Pukulan Teleh atau Janggut.
Sebelum melontarkan pukulah teleh, ayam akan memainkan kepalanya di bawah leher lawan. Setelah itu, dari bawah dagu lawan, ia melepaskan pukulan yang sangat keras. Kekuatan pukulan tersebut menjadi dua kali lipat karena tenaga lawan yang bersiap untuk melakukan pukulan ikut tersedot sehingga bebannya menjadi dua kali lipat. Di Thailand, ayam ini disebut mai u. 

*Teknik Ngoyor.
Gaya bertarung tipe ini termasuk yang paling buruk, sebab musuh dapat dengan mudah memukul kepala yang sering berada di bawah. Namun, jika posisi kepalanya sangat rendah musuh akan mengalami kesulitan untuk melakukan pukulan. Ayam dengan gaya bertarung tipe ini hanya memiliki senjata andalan berupa pukulan satu. Jika tidak memiliki pukulan satu yang mematikan, ayam yang di Thailand disebut mai day do ini jarang diminati.

BABON INDUKAN YANG BAGUS

Memilih babon yang baik adalah tidak mudah, dan lebih sulit daripada memilih jago yang baik. Seekor jago bisa dipilih dengan melihat cara bertarungnya menghadapi berbagai tipe lawan, tetapi seekor babon yang baik tidak cukup demikian.

Dalam perindukan ayam, dikenal dua jenis babon istimewa yaitu babon unggul dan babon cetak.

Babon unggul adalah babon pilihan, memiliki silsilah perindukan yang baik, struktur tulang yang bagus, bentuk badan ideal (seperti botol) dan menunjukkan teknik bertarung yang baik. Babon ini juga harus memiliki sifat dominan pada keturunan, sehingga anak-anak yang dihasikan cenderung akan mewarisi kelebihan induknya. Bahkan ketika dikawinkan dengan jago yang kurang baguspun, anak yang dihasilkan akan cenderung ikut induk dan lebih bagus dari bapaknya. Babon unggul biasanya berasal dari galur murni.

Babon cetak adalah babon yang punya kecenderungan resesif dalam keturunan. Anak yang dihasilkan akan cenderung mirip atau fotocopy dengan bapaknya. Seekor babon cetak yang baik, harus menghasilkan anak yang jelek ketika jagonya jelek. Sebaliknya harus menghasilkan anak bagus ketika jagonya bagus. Jika babon cetak dikawinkan dengan jago jelek dan anaknya bagus, maka ia gugur dalam kriteria babon cetak dan harganya turun.

Babon cetak bisa cetak fisik, cetak teknik, atau cetak semuanya. Untuk uji cetak fisik, adalah dengan mengawinkan berbeda bulu atau bentuk jengger yang beda. Seekor babon cetak berwarna hitam harus menghasilkan anak berwarna putih ketika jagonya putih. Jika dikawinkan dengan ayam katai, maka anaknyapun harus kecil-kecil. Untuk uji cetak teknik, harus dikawinkan dengan jago berteknik jelek, lalu dengan jago berteknik bagus. Seekor babon yang cetak sempurna, harganya bisa amat mahal dan tidak realistis. Babon cetak bisa berasal dari galur murni (BK) maupun campuran (F1 maupun F2) atau turunan yang sudah jauh.

CIRI AYAM PETARUNG HANDAL

Sebagian orang beranggapan, bahwa ayam yang punya teknik bagus, nge-'lock' kiri kanan, dianggap ayam bagus. Disisi lain, ayam dengan teknik sederhana dianggap kurang 'mewah'.
Banyak juga ayam yang dianggap jelek (ngoyor) ternyata mampu mengalahkan ayam yang dianggap bagus (lock kiri-kanan). 
Hal ini membingungkan, Ayam bagus koq kalah? 
Mungkin ini karena salah persepsi, bahwa pandangan hobi ayam petarung saat ini pada umumnya masih 'terpesona' dengan teknik main yang indah, mampu bongkar pasang dan ngelock kiri kanan.
Padahal, teknik tarung hanyalah sebagian kecil dari syarat seekor ayam yang bagus. Maka tidak heran bila teknik bagus saja belum bisa menjamin keunggulan ayam di kalangan.

Kriteria ayam petarung yang bagus menurut saya adalah harus memenuhi unsur-unsur berikut :
1. Teknik tarung 
2. Teknik pukulan
3. Konstruksi tulangan
4. Darah keturunan
5. Ciri fisik/Katuranggan.

1. Teknik tarung.
Seperti apa teknik tarung yang bagus? Apakah yang bisa ngalung kiri kanan? Yang bisa bongkar keluar masuk sayap? Kontrol yang bagus? Ataukah memiliki ciri unik seperti lari atau ngendul?
Semua bena, namun dari hal-hal yang dianggap bagus ini, ada 1 kesamaan dari kesemuanya. Yaitu, teknik tarung yang dianggap bagus adalah yang sulit dipukul lawan. Apapun gaya tekniknya, Kontrol, bongkar, lari, dorong, ngendul, ngumpet, dan lain-lain. Sekali lagi yang terpenting dan harus kita perhatikan adalah : sulit dipukul.

2. Teknik pukulan.
Banyak tipe pukulan yang dianggap baik. Mulai dari pukul gledek, pukul jalu, pukul badan, pukul antik, dan lain-lain. Kesemuanya bermuara pada satu kesimpulan bahwa pukulan yang bagus adalah yang mampu membuat efek negatif pada musuh yg terkena pukulan. Biasanya, pukulan yang membuat efek negatif ini adalah pukulan yang bersih, tepat mengena pada sasarannya. 

3. Konstruksi tulangan.
Tulangan yang baik harus tebal, kekar dan padat. Otot-oto dan daging lembut namun tetap padat berisi dan enak/pas dipegang. Hal ini berguna sebagai penunjang daya tahan tubuh ketika menerima pukulan dari musuh. Selain itu, konstruksi tulangan yang bagus mampu menyimpan tenaga dan stamina yang bagus pula.

4. Darah keturunan.
Ayam petarung yang bagus harus jelas asal usulnya. Tidak boleh dari keturunan mental yang ‘cengeng’ dan mudah menyerah. Ayam yang bermental baja lebih baik mati dalam pertempuran atau menghindar dari musuh apabila tidak sanggup lagi melawan. Pantang baginya mengeluarkan bunyi ‘keok’ tanda menyerah.

5. Ciri fisik/katuranggan.
Banyak orang percaya bahwa katuranggan/ciri fisik yang bagus mampu membawa berkah bagi pemiliknya. Selain itu, katuranggan yang baik dipercaya memberi wibawa pada ayam sehingga musuh menjadi takut bahkan bila hanya mendengar kokoknya saja.

PERAWATAN KHUSUS SEBELUM TURUN LAGA

Pelatihan sebelum ayam turun ke kalangan
Untuk soal melatih ayam sebelum turun ke kalangan biasanya setiap pagi saya memandikan & menjemur ayam antara pukul 9 sampai pukul 12 siang selama 1 jam (tergantung cuaca), terus ayam tersebut sekalian saya puterin sekitar 5 menit setelah itu ayam diumbar dikandang umbaran 2x2m (jika ada) sampai sore. Jika tidak ada cukup dilepas bebas secukupnya, setelah itu kembali ke kandang istirahat.

Porsi Makanan yang diberikan
untuk makanan cukup diberi makanan sehari-hari + seminggu cukup diberi 1 butir telur (klo ada telur itik) kalau untuk obat-obatan cukup diberi B-compleks 1 minggu 2x2 butir setelah ayam makan sore.
Nb: hentikan pemberian telur dan obat-obatan 3 hari sebelum ayam mau diadu (turun) ke kalangan 

Kapan ayam mulai dilatih?
untuk soal kapan ayam siap dilatih itu tergantung kondisi ayam tersebut harus sehat (Fit) baru ayam tersebut baru bisa kita latih.

Sebaiknya umur berapa ayam pertama kali di bawa ke gelanggang/kalangan?
untuk soal Umur mungkin menurut pendapat masing-masing pasti semua botoh tidak sama untuk umuran berapa ayam tersebut bisa dibawa ke kalangan....kalau menurut saya sich, jika ayam sudah banyak pengalaman (sering di test) baru ayam tersebut baru bisa di bawa ke kalangan.

Ayam yang seperti apa yang disebut dengan siap tanding?
biasanya kalau ayam sudah siap tanding, bisa kita liat ayam tersebut sangat agresif dan lincah (bukan ayam liar) dan saat kita pegang ayam tersebut seperti memberontak, kotorannya padat berwarna hijau, disela-sela jari kaki berwarna merah.

CARA PERAWATAN AYAM LAGA

Ayam siap untuk dirawat sekitar umur 7 bulan. Ditandai dengan suara kokoknya yang sudah lantang dan terlihat lebih 'sombong', mengayomi betina dan ayam-ayam yang lebih muda. Pisahkan ayam tersebut dalam kurungan tersendiri selama seminggu. Jangan didekatkan denggn jago yang jauh lebih tua.

cara perawatannya?
Cara merawat ayam muda, yang pertama adalah membangun mentalnya lebih dulu. Jangan sampai ayam trauma atau takut dengan ayam lain yang lebih tua. Kemudian baru secara bertahap meningkatkan volume ototnya dan memperbaiki staminanya. Untuk ayam muda, jangan diabar menerima pukulan keras dahulu. Tubuhnya masih dalam masa pertumbuhan. Pukulan yg terlalu keras dapat mengakibatkan luka serius dan membuat ayam menjadi cacat.
Gebraklah secara bertahap sesuai kemampuannya. Kalau cuma kuat 5 menit, ya harus diangkat jangan dipaksakan. Rawat lagi agar minggu depan mencapai target kuat 10 menit. Begitu terus selanjutnya sampai benar-benar siap.

Standar Ukur
Standart ukur peningkatan kinerja bisa macam-macam. Bisa dilihat dari staminanya, tenaga, akurasi pukulan, bobot pukulan, dan lain-lain. Kalau saya pribadi, ayam dikatakan ada peningkatan bila staminanya bertambah baik. Kalau sekarang cuma kuat gebrak 10 menit, minggu besok kuat 1 ronde, itu tandanya ada peningkatan. Perhatikan nafasnya... Biasanya bila nafas (stamina) sudah bagus, maka artinya otot-otot sudah mulai berkembang. Selanjutnya akurasi pukulan akan ikut bagus dengan sendirinya. Tinggal kita meningkatkan tenaganya saja (bobot pukul).
 
Lama seekor ayam dirawat ( dari lancur )?
Standart waktu perawatan ayam sangat relatif. Tergantung cara perawatan dan tipikal ayam. Ada ayam yg cepat jadi, ada juga beberapa kasus ayam lama jadinya. Tapi untuk ukuran saya pribadi, standart lama perawatan sampai siap adu kurang lebih 8-9 kali gebrak. Kurang lebih 2-3 bulan. Itupun dengan catatan, grafik kinerjanya naik terus dan ayam tidak terganggu kesehatannya.

Kapan seekor Ayam sudah siap untuk tarung?
Ayam siap tarung ketika volume ototnya sudah bagus serta staminanya sudah baik. Untuk otot bisa diraba sendiri dari bentuk paha, otot dada, leher, pegangan, dan lain-lain. Untuk stamina, patokan saya adalah abar 20 menit tidak boleh ngos-ngosan. Dilanjutkan ronde ke dua (20 menit lagi). Di ronde ke-2 bobot pukul harus konstan dan akurasi pukulnya bagus.

MACAM WARNA AYAM LAGA

Berikut adalah beberapa nama ayam berdasarkan corak dan warna bulunya:

*WIRING
Bulu ayam bangkok jantan yang paling populer dan berkelas adalah warna wiring. Corak warna ini adalah terdiri dari warna dasar hitam dengan bulu rawis leher dan rawis ekor berwarna kuning kemerahan. Jika warna rawis yang dominan adalah kuning keemasan, maka disebut sebagaiWIRING KUNING. Jika warna rawis cenderung merah tua kecoklatan disebut WIRING GALIH.

*WANGKAS
Berbeda dengan wiring yang memiliki warna dasar hitam, ayam wangkas memiliki warna dasar yang hampir sama dengan rawisnya yaitu kuning kemerahan. Jika warna bulu cenderung kuning keemasan disebut WANGKAS EMAS dan jika warna lebih gelap kemerahan disebut dengan WANGKAS GENI.

*KLAWU
Warna klawu memiliki warna dasar abu-abu. Jika rawisnya berwarna gelap atau abu-abu kehitaman disebut dengan KLAWU KETHEK dan jika rawisnya berwarna kuning kemerahan disebut KLAWU GENI.

*BLOROK
Warna blorok adalah kondisi ketika bulu ayam berwarna totol-totol dan merupakan kumpulan dari berbagai warna. Warnak blorok yang sederhana biasanya hanya terdiri dari warna dasar putih bertotol hitam dengan rawis berwarna merah. Namun warna blorok akan dianggap istimewa jika kombinasi warna dasarnya lengkap, yaitu putih, hitam, merah dan hijau dengan rawis putih kemerahan. Warna ini disebut dengan BLOROK MADU.

*JRAGEM
Warna ini adalah warna hitam, berikut rawisnya. Jika kulit tubuh, paruh, mata serta sisiknya hitam semua disebut warna CEMANI. Untuk ayam bangkok jarang yang memiliki warna ini. Warna ini biasanya terjadi bila ada garis keturunan yang bersilangan dengan ayam kampung jenis Cemani.

*JALI
Warna jali adalah warna blorok yang merupakan campuran beberapa warna tapi dalam noktah atau garis-garis kecil. Ini berbeda dengan blorok yang cenderung berpola totol. Jarang ayam bangkok yang berwarna jali. Ada orang tertentu yang sangat memburu bangkok asli dengan warna ini karena kelangkaannya dan berkesan eksotis.

*PUTIH
Ayam bangkok dianggap berbulu PUTIH SETA bila ayam bangkok berbulu putih semua baik warna dasar maupun waris. Beberapa ayam jenis ini ada juga yang memiliki rawis warna lain tetapi warna dasarnya adalah putih.

Warna-warna ayam di atas adalah warna-warna utama. Dalam persilangan lebih lanjut bisa saja masing-masing warna memiliki varian yang beragam. Sebagian pengadu menganggap warna sebagai standar kualitas. Warna WIRING dan WANGKAS adalah warna paling berkelas dibanding warna-warna lain.

ANEKA JENIS AYAM LAGA

Ayam Jenis BK (bangkok) dari Thailand. Ayam jenis inilah yang paling populer dikalangan penghobi ayam petarung, karena dianggap ayam yang paling jalan otaknya (cerdas) saat bertarung.



Ayam jenis Brazilian,berasal dari negara Brazil. Ayam jenis ini di kenal dengan kecepatan pukulannya.



Ayam jenis Burma, jenis ayam petarung yang berasal dari Myanmar ini terkenal semangat bertarungnya yang luar biasa, dalam pertarungannya ayam jenis ini kebanyakan menggunakan pola menyerang, menyerang, dan menyerang.



Ayam jenis Siam, kebanyakan ayam jenis ini adalah ayam yang pantang menyerah dalam pertarungan, mempunyai pukulan yang cukup keras dan kecepatan yang standar, serta tekhnik bertarung yang paling variatif.



Ayam jenis Shamo, Berasal dari negara Jepang. Ayam jenis inilah yang mempunyai ciri fisik yang paling Atletis dengan tegakan 90' pada saat berdiri. Dan terkenal dengan Keakuratan pukulannya yang lebih baik daripada jenis ayam petarung yang lain.



Ayam jenis Saigon, berasal dari negara Vietnam. Jenis ini terkenal dengan  Ketahanan dan Kekuatan pukulannya yang paling bagus daripada jenis ayam aduan lainnya.



Ayam jenis Philipine, berasal dari negara Filipina. Di kenal dengan kecepatan geraknya, karena ayam ini termasuk jenis ayam aduan taji (pisau) dan banyak ayam jenis aduan taji lain yang rata-rata mempunyai ciri fisik dan kecepatan hampir sama dengan ayam ini.

Saturday 13 August 2011

Intuduction

Terlahir dengan nama lengkap SIRATJOEDIN AHMAD, dari pasangan Agus Soeratno dan Sihwulan di tulungagung 04 Mei 1976 anak ke 3 dari 4 bersaudara.
berprofesi sebagai seorang tenaga pengajar di salah satu sekolah negeri yang ada di kota tulungagung.